Kamis, 18 November 2010

PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

1. Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Dengan tingkah laku inilah kebutuhan dan kepentingan individu akan terpenuhi demi kelangsungan hidup individu tersebut. Kepentingan sifatnya pemenuhan, maka apabila kebutuhan seseorang sudah terpenuhi maka akan merasa puas tetapi sebaliknya, apabila kebutuhan seseorang tidak terpenuhi maka individu tidak merasa puas. Setiap Individu memiliki kepentingan dan kebutuhan yang berbeda baik jasmani dan rohani. Perbedaan kepentingan individu meliputi :
  • Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
  • Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
  • Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
  • Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
  • Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
  • Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelomponya.
  • Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
  • Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
Kenyataan-kenyataan seperti itu yang membuat sebagian besar individu tidak mampu untuk terpenuhi. Hal ini yang membuat konflik pada individu sendiri. Permasalahan utama dalam hal ini adalah jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan yang dialami individu tersebut. Konflik yang terjadi tidak secara langsung tetapi melalui beberapa fase :
  • Fase disorganisasi yang terjadi karena kesalahpahaman yang menyebabkan sulit atau tidak dapatnya suatu kelompok menyesuaikan diri.
  • Fase disintegrasi(konflik) yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk yang dikarenakan (ketidakpahaman anggota kelompok tentang tujuan sosial yang hendak dicapai, norma sosial yang tidak membantu masyarakat dalam mencapai tujuan yang telah disepakati, norma yang telah dihayati dalam kelompok bertentangan satu sama lain, sanksi sudah menjadi lemah, dan tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma masyarakat).
2. Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme

a. Prasangka dan diskriminasi
  • Prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang mempunyai hubungan satu sama lain. Keduanya dapat merugikan tumbuh-kembang integrasi dalam masyarakat. Suatu hal yang saling berkaitan, apabila individu berprasangka maka akan diikuti dengan diskriminatif pada ras kelompok tersebut. Jadi prasangka merupakan kecenderungan yang tidak tampak dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan, aksi yang bersifat realistis. Dalam kehidupan sehari-hari prasangka ini banyak dimuati emosi-emosi atau unsur efektif yang kuat. Jika prasangka disertai dengan agresivitas dan rasa permusuhan, semuanya tidak disalurkan secara wajar, biasanya orang yang bersangkutan mencoba mendiskriminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akibatnya dibarengi dengan justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap semua tingkah laku sendiri.
b. Perbedaan Prasangka dan diskriminasi
  • Perbedaan pokok antara prasangka dan diskriminatif adalah bahwa prasangka menunjukan pada aspek sikap sedangkan diskriminatif pada tindakanB. Faktor lingkungan sangatlah berpengaruh dalam hal ini. Karena tidak sedikit orang yang mudah berprasangka, namun banyak juga orang yang mudah berprasangka.
c. Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan Diskriminatif
  1. Latar belakang sejarah.
  • Misalnya : bangsa kita masih menganggap bangsa Belanda adalah bangsa penjajah.Ini dilatarbelakangi karena pada masa lampau Bangsa Belanda menjajah Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad.
2. Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
  • Apabila prasangka bisa berkembang lebih jauh sebagai akibat adanya jurang pemisah antara kelompok orang kaya dengan orang miskin.
3. Bersumber dari faktor kepribadian
  • Bersifat prasangka merupakan gambaran sifat seseorang. Tipe authorian personality adalah sebagian ciri kepribadian seseorang yang penuh prasangka, dengan ciri-ciri bersifat konservatif dan tertutup.
4. Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama.
  • Banyak sekali konflik yang ditimbulkan karean agama. Seperti yang kita alami sekarang diseluruh penjuru dunia.
d. Usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi

1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
  • Usaha pemrataan pembangunan dan peningkatan pendapatan bagi Negara Indonesia yang masih tergolong dibawah garis kemiskinan.
2. Perluasan kesempatan belajar
  • Usaha perluasan kesempatan belajar bagi warga Negara Indoensia paling tidak mengurangi prasangka bahwa program pendidikan tinggi hanya dapat dinikmati oelh kalangan masyarakat menengah keatas.
3. Sikap terbuka dan sikap lapang
  • Dengan sikap terbuka dan lapang diharapkan dapat sikap saling menghargai, menghormati, dan menjauhkan diri dari sikap prasangka.
e. Ethnosentrisme
  • yaitu anggapan suatu bangsa/ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa/ras lain kurang baik dimata mereka.
3. Pertentangan-pertentangan sosial/ketegangan dalam masyarakat.
  • Mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Mengandung tiga taraf :
1. Pada taraf didalam diri seseorang.
2. Pada taraf kelompok
3. Pada taraf masyarakat.

Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai berikut :
  • Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
  • Subjunction atau Domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah dan menaatinya.
  • Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
  • Minority consent, artinya kelompok mayoritas yang menang.
  • Compromise, artinya semua subkelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
  • Integration artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangan, dan ditelaah.
4. Golongan-golongan Yang Berbeda dan Integrasi Sosial
  • Masyarakat Majemuk dan National Indonesia terdiri dari :
1. Suku bangsa dan kebudayaannya.
2. Agama
3. Bahasa
4. Nasional Indonesia.
  • Integritas, variabel-variabel yang dapat menghamabat dalam integritas adalah :
1. Klaim/tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi.
3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan
  • Integrasi Sosial, dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan.
  • Integrasi Nasional merupakan masalah yang dialami semua negara didunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.
1. Beberapa permasalahan integrasi nasional
- Perbedaan Ideologi
- Kondisi masyarakat yang majemuk
- Masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
- Pertumbuhan partai politik
2. Upaya Pendekatan
- Mempertebal keyakinan seluruh warga negara terhadap ideologi nasional
- Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis.
- Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
- Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis pribumi.